Musibah yang saat ini dunia hadapi memang sangat mempengaruhi setiap lini kehidupan. Virus Covid-19 berhasil membuat sekolah pindah ke rumah, ibadah sholat pindah ke rumah, perkumpulan dibubarkan, bahkan orang-orang dihimbau untuk tetap tinggal di rumah masing-masing.

Menghadapi pandemic global ini tentu kita harus bias mengambil sisi positifnya. dari pada stress melihat berita tentang semakin banyaknya orang yang terjangkit virus dari hari ke hari, lebih baik kita jalani kondisi  ini dengan sabar dan tetap produktif. Salah satu hikmah yang bisa kita petik dari peristiwa ini adalah berkumpulnya seluruh anggota keluarga di rumah.

Bermacam kondisi keluarga ditemukan dalam fenomena #StayAtHome ini. ada yang anak-anaknya masih suka bermain ke luar rumah, entah mungkin tidak terbiasa dikurung di dalam rumah saja, ada juga yang malah berjalan-jalan sekeluarga, katanya mumpung kerja dan sekolah diliburkan, tapi banyak juga yang berhasil tinggal dan berkehidupan di rumah saja, biasanya keluarga yang seperti ini sudah teredukasi akan kondisi saat ini dan memang mereka dapat mengondisikan perputaran ekonomi dan kegiatan anak-anaknya hanya dari rumah. Tapi meski banyak yang sudah berhasil berkegiatan di dalam rumah, tak sedikit pula interaksi tak berjalan lancar antar anggota keluarga, entah memang karena hubungan kurang harmonis antar keluarga, atau kerenggangan komunikasi karena gadget yang lebih menyibukan.

Anyway, bagaimanapun kondisi keluarganya, seperti apapun beragamnya setiap keluarga menjalani kehidupannya, tentu kita akan mencari solusi terideal dan paling sehat, yaitu:

Pada momen ini, dimana setiap anggota keluarga bertatap muka satu sama lain, tentu menjadi waktu yang pas untuk orang tua memulai boanding kepada anak yang semula mungkin jarang dilakukan karena kesibukan masing-masing. Saat yang tepat pula bagi anak untuk lebih bias menabung pahala dengan baktinya pada orang tua dalam hal-hal sederhana, seperti membantu orang tua dalam pekerjaan rumah dan sebagainya. maka suatu kerugian apabila waktu-waktu emas ini dihalangi oleh dominasi gadget diantara anggota keluarga.

Banyak sekali ragam kegiatan yang bias kita pilih sebagai orang tua untuk mengisi quality time Bersama anak, diantaranya: bermain Bersama, beribadah Bersama dan saling bertukar cerita serta pengalaman yang membuat kegiatan di rumah saja menjadi bernilai dan tak terlupakan.

Jadikan momen krisis mendekatkan kita dengan anggota keluarga. Buatlah ukiran kisah-kisah seru Bersama adik, kakak, ibu dan ayah. Jalinlah ikatan yang baik, berkesan, bermakna, saling menasihati untuk kebaikan dan saling menasihati dalam kesabaran.

Mungkin butuh waktu bagi hubungan yang retak, hubungan yang renggang untuk kembali menjadi harmonis. Tapi bila kedua belah pihak saling membuka diri, maka harmonisasi keluarga sangatmungkin terjadi. Dan bila semakin banyak keluarga yang harmonis, maka ketahanan masyarakat juga akan terwujud. Angka kejahatan, penyelewengan social maupun kesenjangan di lingkungan luar rumah akan secara signifikan banyak berkurang.

[KE.05.04.2020@Home]