Pernahkah kamu merasa kesepian
walaupun banyak orang disekelilingmu? Itulah yang aku kadang rasakan. Apalagi
saat semua teman-temanku satu per satu mulai menemukan tambatan hati mereka.
Aku semakin merasakan aroma sepi merasuk ke seluruh persendian tubuhku. Bahkan
kini aku jadi sering merasa sensitif. Entahlah, mungkin iman ini yang tidak
setangguh baja. Entahlah, mungkin diri ini yang kurang dekat dengan Allah.
Saat ini aku sedang sensitif.
Entah kenapa, padahal seharian ini aku merasa happy saja. Hanya malam ini,
ketika seorang teman sedang menshare kegiatannya yang sedang menonton bersama
sang suami, aku tiba-tiba saja sedih. Aku jadi ingat entah itu artikel ato
perkataan seseorang, kalau kita juga harus menjaga perasaan orang lain ketika
menshare kegiatan kita. Apalagi ketika kita baru menikah dan masih banyak
teman-teman di dalam satu grup yang sama belum menemukan jodohnya. Yah, sekali
lagi aku tidak ingin menyalahkan siapa pun. Mungkin aku saja yang merasakan
sedih ini, sedang yang lain fine fine saja.
Kali ini aku tidak ingin
menuliskan semua keluh kesahku tentang jodoh. Ku serahkan seluruhnya pada-Nya.
Pada Sang Pemilik hati-hati kami. Aku yakin suatu saat, entah itu kapan, Dia
akan mempertemukan dan mengikat dua hati yang bahkan mungkin tidak saling kenal
sebelumnya. Yakinlah itu amat mudah bagi Allah. Ingat kan apa firman-Nya, kun fa yakun-jadilah, maka jadilah sesuatu
itu. Yah, segampang itu Allah menjadikan dan meniadakan sesuatu. Jadi
sepatutnya berkurang pula kesedihanku.
Kali ini aku pun tidak ingin
mengatakan apa pun tentang kriteria pasangan ideal menurut pandanganku. Kembali
lagi dan akan terus ku ingatkan diri dan hatiku yang rapuh ini. Dia yang paling
tahu siapa sosok yang paling cocok untukku, maka ku pasrahkan semuanya,
semuanya!
Ah, ternyata aku belum setangguh
itu. Setetes air mata sempat jatuh di pipi. Masih terasa sesak dada ini
ternyata. Sulitkah aku ikhlas dengan semua ini? Sesulit itukah aku menerima
semua ketentuan-Nya?
Oke! Oke kalo begitu. Aku akan
menulis semua hal yang akan membuatku tidak lagi merasa sendiri. Mari kita
mulai. Mulai sekarang juga!
Pejamkan matamu, dan hiruplah
udara sebanyak yang kau inginkan. Sungguh Allah sangat dekat bahkan lebih dekat
dari urat nadimu. Maka cerialah!
Kini buka matamu, dan lihat
sekelilingmu. Kau punya keluarga yang lengkap dan sangat menyayangimu. Allah
berikan itu padamu agar kau menjadi pribadi yang mudah bersyukur. Maka
tersenyum dan katakanlah “Alhamdulillah.”
Rasakan rasakan nikmat sehat ini
begitu nikmat bukan? Dia berikan raga dan jiwa ini sehat dan tidak terdapat
cacat sedikit pun. Sungguh struktur tubuh yang rumit ini Ia buat sedemikian
rupa. Lalu kenapa kau masih saja ragu? YAKINLAH!
Tadi juga abis baca buku tentang
palestina. Disitu digambarkan bagaimana hidup dalam ketegangan dan selalu harus
siap siaga bila suatu waktu zionis datang menghampiri rumahmu. Ya Allah,
sungguh amat bersyukurnya hamba tinggal di negeri yang aman, damai, sentosa.
Tak terbayang diri yang amat rapuh ini harus menghadapi peperangan yang tiada
henti itu. Maka, untuk urusan hati yang super duper remeh ini, yang tidak ada
bandingannya dengan persoalan umat yang jauh lebih kompleks, maka tidak ada
lagi celah untukku cengeng hanya karena kau belum mempertemukanku dengan
belahan jiwaku. No more sad just because love !!! coz I just need little bit
more patient and more big believe to Allah.
Allah, You are here and always
here...You are always beside me and always in my deepest heart forever and
ever.